Tanaman buah leci berasal dari daratan Cina Selatan, tapi karena memang buah leci cukup dikenal akan manfaatnya bagi kesehatan manusia dan disukai karena rasanya cukup manis, maka banyak sekali masyarakat Indonesia yang melakukan budidaya leci.
Beberapa wilayah di Indonesia seperti Kledung di Temanggung, Jawa Tengah sangat berniat untuk mengembangkan budidaya tanaman leci sebagai wujud untuk menciptakan pertanian ketahanan pangan berkelanjutan dengan menerapkan sistem komoditi agribisnis.
Syarat Tumbuh
Leci dapat tumbuh dengan baik di daerah sejuk dan membutuhkan cukup banyak air tapi yang tidak tergenang. Sebaiknya kedalaman air tanah yang sesuai untuk budidaya leci hingga 1 meter, curah hujan yang tinggi sekitar rata-rata 2.000 mm / tahun juga baik untuk budidaya leci. Dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 700 m dpl merupakan daerah yang sangat cocok untuk pertumbuhan leci. Sedangkan untuk suhu udara yang baik adalah sekitar 9-19 derajat celcius saat musim hujan dan 25-33 derajat celcius saat musim kemarau.
Penyiapan Lahan
Jenis tanah yang cocok adalah tanah gembur yang berhumus sangat banyak, tanah yang berat dan padat akan menghalangi pertumbuhan akar sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman ini. Tanah untuk budidaya leci juga dapat diolah dengan cara dibajak atau dicangkul sedalam 30 cm. Namun pada tanah yang subur dan mengandung banyak humus dapat langsung dibuat lubang tanam untuk menekan biaya produksi.
Umumnya ukuran lubang untuk budidaya leci adalah 60 cm x 60 cm x 60 cm dengan jarak 10 m x 12 m. Untuk membuat lubang tanam sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau kira-kira 2-4 minggu sebelum memulai masa tanam. Langkah-langkah untuk membuat lubang adalah sebagai berikut:
Buat lubang dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 30 cm, dan tanah lapisan atas diusahakan untuk diletakan di tempat atau areal yang terkena sinar matahari pagi secara langsung.
Setelah itu lubang diperdalam hingga mencapai ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm, usahakan tanah lapisan bagian bawah diletakan di areal yang terkena sinar matahari siang secara terpisah dari timbunan tanah bagian lapisan atas.
Lubang tanam dikeringkan selama kurang lebih 2 minggu agar gas-gas beracun dalam tanah menguap.
Tanah galian lapisan bawah kembali dimasukan ke tempat asal bagian lubang.
Tanah galian atas dicampur dengan pupuk kandang matang sebanyak 20-40 kg, 1/2 kg urea dan kapur pertanian 4 kg / lubang tanam, setelah diaduk rata lalu masukan tanah tersebut kembali ke dalam lubang tanam.
Penyiapan Bibit
Untuk bibit leci yang baik kira-kira berusia 1-1,5 tahun, memiliki pertumbuhan yang sehat dan normal, serta berukuran seragam. Sebaiknya diusahakan untuk mengadaptasikan bibit terlebih dahulu pada lokasi sekitar kebun agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat kira-kira sebulan sebelum masa tanam.
Ukuran kebutuhan bibit leci tergantung pada jarak tanam dan kesuburan tanah, jika lahan seluas 1 hektar dengan jarak tanam 14 m x 14 m atau 12 m x 12 m, dibutuhkan bibit leci antar 50-70 batang.
Penanaman
Untuk waktu budidaya penanaman tanaman leci dapat dilakukan setiap saat dengan syarat memang daerah tersebut selalu tersedia air yang cukup, tetapi jika tidak selalu tersedia air sebaiknya musim hujan adalah waktu tanam yang paling tepat.
Berikut adalah beberapa proses untuk penanaman bibit leci:
Media tanam dalam polybag yang berisi bibit leci disiram dengan air bersih hingga cukup basah atau lembab, kemudian polybag disobek untuk mengeluarkan bibit bersama akar dan medianya.
Bibit tanaman leci ditanam tepat di tengah lubang tanam yang telah disediakan, lalu tanah disekitar pangkal batang bibit ditekan dan dipadatkan pelan-pelan.
Tanah disekeliling pangkal batang leci disiram dengan air bersih hingga cukup basah atau lembab.
Air setinggi 50-150 cm ditancapkan dekat pangkal batang sebagai penopang bibit leci agar tidak mudah rebah diterpa angin.
Penyiraman – Pengairan
Untuk menjaga agar budidaya tanaman leci sukses dan tidak layu, perlu untuk selalu melakukan penyiraman atau pengairan secara teratur, mengatur temperatur tanah, melarutkan zat-zat makanan yang diperlukan oleh tanaman serta menjaga kelembaban tanah.
Biasanya tanaman leci yang baru berumur 3 tahun selalu perlu membutuhkan cukup air, sedangkan tanaman leci yang sudah dewasa sudah bisa mencari air secara mandiri karena mempunyai akar yang dalam dan dapat menembus air tanah.
Penyiraman atau pengairan pada tanaman leci yang masih mudah perlu dilakukan secara berkala antar 1-2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari terutama pada saat tidak sedang hujan. Ketika tanaman memasuki usia dewasa dapat mengurangi penyiraman secara berangsur-angsur, tetapi dengan melihat dan memperhatikan pertumbuhan tanaman.
Beberapa teknik penyiraman yang dapat dilakukan dengan cara: Menggunakan ember kecil, gayung atau gembor yang telah diisi air, kemudian siramkan air pada tanah di sekitar tnaman leci hingga cukup basah atau lembab. Bisa juga mengalirkan air dari sumber secara langsung dengan menggunakan selang plastik, yang kemudian disiramkan atau disemprotkan ke tanah di sekeliling tajuk tanaman leci. Bisa juga dengan cara menggunakan bak penampung air lalu salurkan air melalui pipa atau selang plastik tersebut ke parit-parit di sekeliling pohon leci.
Penyulaman
Penyulaman bertujuan untuk selalu menjaga jumlah tanaman leci pada luas lahan sesuai dengan populasi yang tepat berdasarkan perhitungan jarak tanam. Waktu menyulam yang paling baik adalah pada musim hujan agar tanaman leci cepat menyesuaikan diri dengan tanaman yang ditanam terlebih dahulu dan untuk menjaga agar tanaman tersebut tidak mengalami kekeringan.
Penyulaman dapat dilakukan dengan cara membongkar tanaman leci yang abnormal atau mati, kemudian digantikan dengan bibit leci yang sehat.
Pemasangan Mulsa
Pemberian mulsa bertujuan untuk menjaga kestabilan kelembaban tanah, menekan pertumbuhan gulma, mengurangi penguapan air dari dalam tanah, dan menyuburkan tanah pada bidang perakaran tanaman leci. Mulsa yang umum digunakan adalah jerami padi dan rumput kering. Pemasangan mulsa dilakukan segera setelah mulai menanam.
Cara memasang mulsa yang baik yaitu dengan menyusun jerami atau rumput kering hingga menjadi bentuk seperti tikar setebal 3-5 cm, untuk digunakan menutup perinukan tanah di sekeliling tajuk tanaman leci.
Penyiangan dan Penggemburan Tanah
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan gulma dan rumput liar yang menjadi pesaing tanaman leci dalam hal kebutuhan unsur air dan sinar matahari. Penyiangan pertaman biasanya dilakukan setelah 2 minggu setelah tanam sekalian menggemburkan tanah. Penyiangan berikutnya biasanya dilakukan sekitar 1-2 bulan kemudian, yang disesuaikan dengan melihat pertumbuhan leci. Penyiangan dilakukan dengan cara membersihkan tanaman gulma yang tumbuh di sekitar batang atau tajuk leci, kemudian menimbunnya pada lubang untuk dijadikan pupuk kandang atau kompos.
Pemupukan
Pemupukan mutlak diperlukan dalam budidaya tanaman leci, untuk menjamin pertumbuhan dan produksi buah leci. Jenis-jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik dapat berupa kotoran ternak, kompos dan bisa juga menggunakan pupuk organik khusus buatan pabrik.
Untuk pupuk anorganik atau pupuk buatan parbik yang digunakan dapat berupa pupuk tunggal, misalnya UREA, TSP, KCI, atau pupuk majemuk seperti NPK (15-15-15).
Pemupukan tanaman leci dilakukan mengikuti face pertumbuhan, seperti sebagai berikut:
Pemupukan tanaman mudah (dibawah usia 3 tahun), dapat dimulai kira-kira sebulan setelah masa tanam, yaitu dengan 20 gram urea + 20 gram TSP, 10 gram KCI/pohon. Pemupukan berikutnya dilakukan pada umur 2 bulan menggunakan pupuk yang terdiri dari alas 20 gram Urea + 20 gram TSP + 10 gram KCI/pohon. Untuk jadwal pemupukan berikutnya biasanya dilakukan setiap empat bulan dengan peningkatan atau penambahan dosis pupuk sebanyak 10-20 % dari dosis sebelumnya.
Pemupukan tanaman dewasa yang telah berbuah, dilakukan 2-3 kali/tahun, yaitu pada saat tumbuh pucuk (trubus) atau tiga bulan menjelang pembungaan, ketika buah mulai besar, dan buah selesai dipanen. Jenis dan dosis pupuk diusahakan sesuai dengan usia dan fase pertumbuhan tanaman leci.
Pemupukan tanaman leci dilakukan dengan cara berikut:
Mula-mula dibuat parit atau larikan selebar 15-20 cm dengan
kedalaman sekitar 30 cm di sekeliling tajuk tanaman, kemudian pupuk
ditaburkan secara merata dan ditutup dengan tanah setebal 20-30 cm, agar
pupuk tersebut tidak cepat menguap dan dapat kontak langsung dengan air
tanah, sehingga segera dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Pemupukan juga dapat dilakukan dengan melarutkan pupuk dalam air,
misalnya 5 kg NPK dilaruktan dengan air sebanyak 200 liter, kemudian
disiramkan pada tanah disekeliling tajuk tanaman leci. Takaran larutan
pupuk berkisar antara 20-30 liter per potion atau disesuaikan dengan
pertumbuhan tanaman buah leci.
Demikian adalah salah satu cara dan teknik terbaik dalam budidaya
tanaman buah leci yang mungkin artikel ini dapat bermanfaat bagi
orang-orang yang ingin melakukan budidaya tanaman buah leci.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write komentar