cara budidaya kroto semut rang rang

Posted by   on

kroto
Cara budidaya kroto menggunakan media toples, paralon, bambu, botol aqua tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Sarang semut  rangrang dan pakan sederhana saja sudah cukup. Hasilnya juga cukup maksimal, bahkan jika dibandingkan dengan sarang aslinya, di dalam media sarang buatan sendiri hasil krotonya lebih banyak. Selain itu, dengan budidaya dalam sarang buatan sendiri, pemanenan kroto jadi lebih mudah.
Hasil kroto yang sudah di panen, nantinya dapat dijual ke toko pakan burung. Di sana kroto akan dibeli dengan harga pasaran per kilonya. Jadi budidaya kroto selain mudah juga dapat menambah penghasilan bulanan. Jadi tunggu apa lagi, coba saja dulu. Nah, kalau kamu tertarik tapi belum tahu bagaimana cara budidaya kroto, ikuti saja langkah-langkah budidaya kroto di bawah ini.


1. BEBERAPA METODE TERNAK SEMUT RANGRANG

Dalam Berternak semut rangrang ada beberapa metode,namun sebagian besar pensuplay Kroto masih menggunakan metode lama (tradisional) adapun metode-metode itu adalah :
1. Metode tradisional
Dalam metode ini hampir tidak ada campur tangan manusia secara langsung. Semut dibiarkan berkembang biak sendiri dan manusia hanya mengambil hasilnya. Contohnya; yang sekarang banyak dilakukan oleh pemetik kroto. Dia hanya mencari pohon yang ada sarang semutnya dan mengambil kroto yang ada. Kadang dapat banyak tetapi sering hanya mendapat sedikit hasil per sarang semut rangrang. Jika sarang sudah diambil maka dia harus mencari sarang yang baru agar memperoleh kroto lagi.
Kelebihannya:
Tidak perlu repot-repot mengurusinya
Tanpa perlu memberi makan
Tempat sudah tersedia di alam
Kekurangannya:
Hasil tak dapat diprediksi/perkirakan sebelumnya
Masih terpengaruh oleh kondisi cuaca alam
Sulit untuk berkembang biak
masih Harus mencari ke Hutan hutan

2. Metode Semi Tradisionil
Didalam metode ini sudah ada campur tangan manusia. Tetapi hanya sedikit, karena hampir sebagian besar masih menggantungkan alam untuk kelestarian dari semut rangrang. Biasanya yang menggunakan metode ini adalah para pekebun yang memanfaatkan semut untuk menjaga pohonnya agar tidak diserang hama tanaman. Pekebun memberi jalan agar semut pindah dan berkembang ditempat yang baru atau yang diinginkan pekebun. Selain itu pekebun juga memberi makan semut dengan sisa-sisa dapur. Dengan metode ini hasil sudah bisa diperkirakan dan lebih banyak dari metode tradisionil.
Kelebihannya:
Tempat sudah tersedia di alam
Mengurusnya hanya sambilan
Kekurangannya:
Masih terpengaruh oleh kondisi cuaca alam
Sulit untuk berkembang biak
Memerlukan waktu yang cukup lama agar berhasil
Memerlukan Perhatian Khusus Agar Terhindar dari Predator liar

3. Metode Modern
Didalam metode ternak semut rangrang modern hampir tidak ada campur tangan dari alam. Semut hampir 100% tergantung kepada Peternak dalam hal memperoleh tempat tinggal,makanan Dan Asupan Nutrisi. Bahkan semut beranak pinak sampai turun temurun, belum pernah melihat pohon. Contoh metode ini adalah ternak semut rangrang menggunakan Metode yang Dikembangkan  Kroto Research Institute Budidaya Semut Rangrang mengunakan metode modern.
Kelebihannya:
Tidak memerlukan kebun
Tidak Memerlukan Tempat Luas
Modal Kecil
Biaya Perawatan Kecil
Hasil sudah bisa di prediksi
Masa Panen Bisa Di atur 2 minggu bisa 1 bulan bisa
Tidak tergantung dengan kondisi cuaca / alam
Semut sudah di lokalisasi sehingga tidak pergi kemana-mana
Mudah cara pengelolaannya dan Hasil Panen kroto bersih
Menghasilkan Kroto Kwalitas Super

Pada tahap paling awal dalam budidaya kroto, persiapan bibit adalah yang paling utama. Sebab dari bibit inilah yang akan menentukan seberapa banyak hasil kroto yang di panen. Umumnya, hasil kroto lebih banyak jika bibit semut rangrang diperoleh dari alam bebas. Meskipun sebenarnya bibit juga dapat diperoleh dari peternak lain.
Keunggulan dari semut rangrang alam bebas adalah cenderung menyukai segala jenis makanan. Sedangkan semut rangrang ternak pilih-pilih makanan. Sehingga asupan makanannya terbatas, akibatnya reproduksi berkurang. Jadi usahakan menangkap bibitan semut rangrang dari alam bebas.
  • Cari saja di sekitar rumah, biasanya sarangnya ada pada pohon mangga, mahoni atau talok.
  • Ambil sarangnya secara hati-hati, potong batang daunnya jangan sampai merusak sarangnya.
  • Tempatkan sementara di dalam wadah terbuka, tujuannya agar semut rangrang dalam sarang tidak stress dan kabur.
Jika tidak menemukan bibit semut rangrang liar, beli saja pada peternak lainnya. Kisaran harga per sarang botol satu liter antara 150-200 ribu. Biasanya dijual setelah di panen atau ada juga yang dijual ketika siap panen. Tergantung kesepakatan antara pembeli dan peternak.

2. Pembuatan sarang untuk budidaya kroto

A.Bambu
kroto1
 
    KELEBIHAN :

  • Bahan Media Mudah didapat
  • Biaya Pembuatan media kecil
    KEKURANGAN :

  • Koloni Lama dalam beradaptasi
  • Koloni Lama dalam perkembangbiakan
  • Koloni lama dalam perpindahan ke media yang lain
  • hasil telur kroto kecil-kecil

B. Botol Aqua 

kroto2

 
   KELEBIHAN :

  • Bahan Media Mudah Didapat
  • Biaya Pembuatan media Kecil
  • Bisa mengunakan Botol Bekas
   KEKURANGAN :

  • Berpotensi Koloni Bersarang Diluar media
  • Cara Pemanenan Sulit
  • Sekali Panen harus Pembibitan dari awal
  • Koloni akan sulit dibudidaya lagi setelah satu kali pemanenan
  • Hasil Produksi Telur Tidak maksimal
  • hanya sekali panen
  • Media sering berpindah-pindah ( Ringan )
  • Koloni suka berpindah-pindah media
C. Toples

kroto3

 
  KELEBIHAN :

  • Bisa mengamati Perkembangan koloni setiap saat
  • Pembuatan Media Bisa mengunakan bahan bekas
  • Biaya pembuatan media kecil
  KEKURANGAN :

  • Koloni lama dalam perkembangbiakan
  • koloni lama dalam pembuatan sarang
  • Pelaksanaan panen dan paska panen sangat Sulit
  • Hanya Sekali panen harus melakukan pembibitan dari awal
  • Masa budidaya yang lama berakibat kerugian biaya produksi dan waktu
  • Memerlukan tempat yang luas
  • Berpotensi terjadinya pengembunan,jika hal itu terjadi maka sudah pasti larva dan pupa akan membusuk
  • Kroto yang dihasilkan koloni hanya akan habis untuk membuat sarang ( untuk membuat sarang koloni mengunakan kroto )
D. Paralon PVC
kroto4

 KELEBIHAN :   
  • Memudahkan dalam penebaran bibit
  • Nyaman bagi semut sehingga hasil telur (kroto) sangat optimal.
  • Mudah dibersihkan setelah pemanenan.
  • Intensitas cahaya dan suhu cukup untuk produksi semut.cahaya yang disukai semut-Semut produktif intensitas cahaya dalam sarang berkisar 0,01-0,06 lm/m

KEKURANGAN :

  • Koloni lama dalam perkembangbiakan
  • koloni lama dalam pembuatan sarang
  • Memerlukan tempat yang luas
  • Koloni suka berpindah-pindah media

3. Pemberian Pakan dan Perawatan dalam Budidaya Kroto

Setelah semua persiapan selesai, maka tinggal persiapan makanan untuk krotonya saja. Makanan untuk semut rangrang diberikan dua hari sekali atau setelah pakan habis. Umumnya, pakan semut rangrang adalah serangga yang sudah mati. Jadi berikan saja belalang, kecoa, ulat, jangkrik atau belatung mati.
Sebenarnya itu saja sudah amat cukup, namun untuk hasil yang maksimal, tambahkan nutrisi berupa larutan gula atau madu. Letakkan makanan dan larutan gula madu tersebut di luar toples. Khusus untuk larutannya sebaiknya sediakan di dalam wadah datar, supaya tidak mengotori areal di sekitar sarang.
Sedangkan untuk perawatannya, sebenarnya cuku mudah. Bahkan jika kita unya kesibukan lain, maka budidaya kroto tidak akan mengganggu. Lalu apa saja yang perlu diperhatikan dalam perawatan kroto? Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
  • Hindarkan sarang ternakan dari predator-predator. Caranya dengan menaruh nampan air pada bagian dasar kaki rak atau toples. Bila perlu berikan kapur semut pada bagain kaki rak. Hindarkan juga sarang dari jangkauan cicak dan tokek.
  • Letakkan rak atau sarang ternakan pada ruangan yang berfentilasi dan bersirkulasi udara yang baik. Sehigga suhu ruangan yang pengap tidak membuat semut rangrang kabur.
  • Hindarkan sarang ternakan dari air hujan. Jadi jika sarang berada di luar ruangan, pastikan ada atap yang melindungi sarang dari air hujan.
  • Suhu yang di inginkan semut untuk berkembang biak di kisaran 26-29 derajat toleran 30 derajat 

4. Pemanenan Kroto

Pemanenan kroto yang optimal dapat dilakukan setelah sarang ternakan menghasilkan jumlah kroto yang satabil. Umumnya setelah sarang ternakan berusia antara 4-6 bulan setelah dibuat. Jika sebelum masuk bulan tersebut sudah terlihat stabil, ada baiknya jangan dipanen dulu. Biarkan agar koloni bertambah banyak sehingga hasil panen kroto makin banyak dan stabil.
Jika sudah mencapai usia panen dan juga tingkat kestabilan, kroto siap di panen. Umumnya, setelah masa panen pertama, panen selanjutnya dapat dilakukan setiap 15-20 hari berikutnya. Begitu seterusnya sesuai dengan daur reproduksi semut rangrang. Nah, saat memanennya, lakukan cara di bawah ini supaya mudah dan aman.
  • Siapkan wadah berupa nampan datar. Buka tutup toples lalu tuangkan isi di dalamnya seluruhnya.
  • Pisahkan kroto dari semur rangrang dengan cepat. Pakai sarung tangan karet agar terhindar dari gigitan.
  • Masukkan kembali semut rangrang yang ada dalam sarang pada toples ternakan. Tidak perlu susah-susah, angkat nampannya dan tuangkan saja semut rangrangnya.
  • Tutup kembali toples dengan rapat dan letakkan pada rak penyimpanan sarang ternakan.
  • Setiap satu sarang ternakan umumnya menghasilkan kroto sebanyak 1-2 ons. Jadi tinggal kalikan saja dengan jumlah sarang ternakan yang kita miliki.

Jadi begitulan cara budidaya kroto semut rangrang yang cukup mudah dan sederhana. Jika memang ada sedikit waktu luang, tempat yang tidak terpakai dan toples yang tidak terpakai, sebaiknya coba saja. Tida ada ruginya, toh kalau tidak menghasilkan banyak, bisa juga dibuat pakan ternak atau burung peliharaan. Sukur-sukur kalau ditekuni, mungkin saja bisa jadi sumber rejeki sampingan yang lumayan. Semoga uraian cara budidaya kroto di toples dari awal sampai akhir di atas bisa bermanfaat.



 


 

Hirukpikuknews
HirukPikuk Updated at: 01.24.00
Tidak ada komentar:
Write komentar

FOLLOW ME hirukpikuk
Join Our Newsletter