Banyak cara yang digunakan dalam usaha budidaya cacing sutra ini,salah satunya dengan sistem irigasi. sistem irigasi ini dengan membuat saluran air yang berkelok seperti parit denagn air yang mengalir dari atas sampai bawah seperti halnya ekosistem asli cacing sutra yang hidup di alam.
banyak masyarakat yang memulai usaha cacing sutra. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat kebutuhan cacing sutra semakin tinggi dengan jumlah produksi cacing dalam negeri masih sangat rendah.para pebisnis ikan hias dan usaha pembenihan, mereka semua sangat tergantung pada ketersedian cacing sutra. Sebetulnya pakan pengganti cacing sutra sudah tersedia di pasaran, namun sebagian besar para pebisnis ikan menganggap peran cacing sutra belum tergantikan sampai sekarang
Cacing sutra (Tubifex) biasanya sering disebut dengan cacing rambut atau cacing darah karena warnanya sendiri menyerupai darah. Untuk ukuran cacing ini memang tergolong sangat kecil, mengingat ukurannya hampir 11-12 dengan rambut dengan panjang sekitar 1-3 cm. Cacing ini hidupnya membentuk koloni seperti semut, di perairan yang jernih kaya akan bahan organik. Kandungan tubuhnya terdiri dari 57% protein serta 13% lemak, oleh karenanya komposisi ini merupakan komposisi yang pas untuk pakan ikan ternak maupun ikan hias.
Persyaratan Hidup Cacing Sutra
Cacing sutra dapat hidup pada kondisi air yang mengandung lumpur dengan tingkat kedalaman sekitar 0 – 4 cm. Yang perlu Anda ingat, peranan air dalam budidaya cacing sutra sangatlah penting guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Berikut ini kami sampaikan beberapa ciri khusus air yang bagus untuk digunakan sebagai tempat hidup cacing.
Memiliki pH sekitar 5.5 – 8.0
Pastikan suhu udaranya jangan terlalu tinggi, berkisar antara 25 – 280 C
Kandungan oksigen pada air sekitar 2,5 – 7,0 ppm
Kebutuhan akan jumlah debit air tidak terlalu besar, mengingat ukaran cacing sutra sangat kecil.
Cacing sutra termasuk hewan hermaprodit, yang perkembang biakannya melalui telur dengan proses pembuahan secara eksternal. Telur-telur yang dibuahi oleh pejantan lambat laun akan mengalami pembelahan menjadi dua sebelum akhirnya menetas.
Langkah-langkah Budidaya Cacing Sutra
1.Media cacing sutra
Media tumbuh cacing sutra dapat dilakukan dengan cara membuat kubangan parit irigasi dengan ukuran lebar 50cm atau lebih (sesuaikan lahan), dan panjang di buat berkelok (sesuaikan lahan).
kedalaman parit 50-60cm atau lebih, (dengan komposisi isi dalamnya parit 15-20 cm di isi dengan substrat lumpur, 10cm air (untuk hidup cacing) sisanya permukaan bedengan parit.yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air.
Membuat bak pakan atau bak sentral awal air mengalir, dengan ukuran 2x2 meter (sesuaikan lahan dan sesuaikan panjangnya parit) tujuan pembuatan bak pakan ini agar memudahkan pemberian pakan cacing, dengan menuangkan semua pakan cacing sutra kedalam bak pakan kemudian di aduk,kemudian buatlah saluran keluar air dari bak pakan ini ke parit-parit irigasi media hidup cacing, pakan akan ikut mengalir bersama air yang mengalir ke parit-parit buatlah mengalirnya air tidak terlalu cepat dan tidak pula terlalu lambat. sistem ini memudahkan dalam pemberian pakan cacing karna tidak perlu memberikan satu persatu seperti sistem nampan, dan lebih mudah dalam mengatur waktu pemberian pakan karna sekali mengisi bak pakan dengan pakan cacing sekali mengisi dalam jumlah yang banyak bisa untuk seminggu (tidak setiap hari memberi pakan)
Sumber air lebih baik jika berdekatan dengan sungai atau sawah yang ada irigasi airnya kemudian air tersebut di alirkan menuju bak pakan kemudian parit-parit irigasi media cacing sutra, jika terlalu jauh gunakanlah mesin penyedot air,jika tidak ada sumber air seperti sungai bisa menggunakan sumber air dari sumur yang kemudian di aliri ke bak pakan( jika sumber air dari sumur, kedalaman bak pakan di lebihi dalamnya agar tidak terlalu sering mengisi air.)
2.Pemupukan/sumber makanan cacing
Sama seperti pada budidaya lainnya agar pertumbuhan cacing ini baik dan normal perlu dilakukan pemupukan. caranya yaitu Lahan di pupuk dengan dedak halus,ampas tahu dan pupuk kandang untuk sumber makanan cacing(takaran sesuaikan kebutuhan dan sesuaikan banyaknya cacing dan panjangnya parit dan untuk mengatur tempo pemberian pakan). Cacing sutra sangat menyukai bahan organik sebagai bahan makanannya.
catatan:
pemberian pupuk ini taburkanlah di sepanajng parit sebelum di isi dengan lumpur dan air atau di aduk bersama lumpur untuk ketersediaan pakan cacing di awal pembuatan irigasi parit, setelah pupuk ditabur di sepanjang parit kemudian di isi lumpur kemudian air, biarkanlah air menggenang selama 1 minggu sebelum di isi cacing , kemudian buatlah pupuk lagi untuk pakan cacing untuk di masukan di dalam bak pakan agar pakan cacing dapat merata.
Cara pembuatan pupuk :
Bagi anda yang ingin melakukan budidaya ini pengadaannya bibit cacing dapat dibeli di toko ikan hias kalau tidak kita juga bisa mengambilnya dari alam di sungai-sungai dengan karakter air yang mengenang atau aliran tidak terlalu besar, biasanya banyak di air yang dangkal berlumpur atau di bawah-bawah rumput pinggir sungai dengan catatan yaitu bibit cacing tersebut harus di karantinakan terlebih dahulu karena dikhawatirkan bisa membawa bakteri patogen. caranya yaitu Cacing dikarantina 2-3 hari dengan cara dialiri air bersih dengan debit yang kecil dan memiliki kandungan oksigen yang cukup, sehingga dengan sistim ini kondisi kesehatan cacing akan terpelihara dan jauh dari bakteri patogen yang sangat membahayakan bagi ikan yang memakannya.
setelah lahan parit irigasi media cacing sutra sudah siap tebarlah bibit yang sudah di persiapkan kedalam media
4.Pemanenan cacing sutra
cacing sutra berkembang biak dengan cara bertelur, satu ekor cacing sutra bertelur 4 telur, di asumsikan jika menebar bibit cacing sutra sebanyak 1 liter maka akan di dapat cacing sutra sebanyak 4 liter, 1 liter bibit cacing awal akan mati, maka sesuaikanlah banyaknya pemanenan cacing yang di ambil, umur cacing sutra ini 10 hari , di beberapa kasus setelah pemanenan kemudian karantina pemanenan cacing hanya bertahan hidup selama 3 hari .untuk bisa bertahan 10-15 hari setelah pemanenan untuk kepentingan pengiriman menjadi rahasia tersendiri dari para pembudidaya yang sudah berpengalaman
banyak masyarakat yang memulai usaha cacing sutra. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat kebutuhan cacing sutra semakin tinggi dengan jumlah produksi cacing dalam negeri masih sangat rendah.para pebisnis ikan hias dan usaha pembenihan, mereka semua sangat tergantung pada ketersedian cacing sutra. Sebetulnya pakan pengganti cacing sutra sudah tersedia di pasaran, namun sebagian besar para pebisnis ikan menganggap peran cacing sutra belum tergantikan sampai sekarang
Cacing sutra (Tubifex) biasanya sering disebut dengan cacing rambut atau cacing darah karena warnanya sendiri menyerupai darah. Untuk ukuran cacing ini memang tergolong sangat kecil, mengingat ukurannya hampir 11-12 dengan rambut dengan panjang sekitar 1-3 cm. Cacing ini hidupnya membentuk koloni seperti semut, di perairan yang jernih kaya akan bahan organik. Kandungan tubuhnya terdiri dari 57% protein serta 13% lemak, oleh karenanya komposisi ini merupakan komposisi yang pas untuk pakan ikan ternak maupun ikan hias.
Persyaratan Hidup Cacing Sutra
Cacing sutra dapat hidup pada kondisi air yang mengandung lumpur dengan tingkat kedalaman sekitar 0 – 4 cm. Yang perlu Anda ingat, peranan air dalam budidaya cacing sutra sangatlah penting guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Berikut ini kami sampaikan beberapa ciri khusus air yang bagus untuk digunakan sebagai tempat hidup cacing.
Memiliki pH sekitar 5.5 – 8.0
Pastikan suhu udaranya jangan terlalu tinggi, berkisar antara 25 – 280 C
Kandungan oksigen pada air sekitar 2,5 – 7,0 ppm
Kebutuhan akan jumlah debit air tidak terlalu besar, mengingat ukaran cacing sutra sangat kecil.
Cacing sutra termasuk hewan hermaprodit, yang perkembang biakannya melalui telur dengan proses pembuahan secara eksternal. Telur-telur yang dibuahi oleh pejantan lambat laun akan mengalami pembelahan menjadi dua sebelum akhirnya menetas.
Langkah-langkah Budidaya Cacing Sutra
1.Media cacing sutra
Media tumbuh cacing sutra dapat dilakukan dengan cara membuat kubangan parit irigasi dengan ukuran lebar 50cm atau lebih (sesuaikan lahan), dan panjang di buat berkelok (sesuaikan lahan).
kedalaman parit 50-60cm atau lebih, (dengan komposisi isi dalamnya parit 15-20 cm di isi dengan substrat lumpur, 10cm air (untuk hidup cacing) sisanya permukaan bedengan parit.yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air.
Membuat bak pakan atau bak sentral awal air mengalir, dengan ukuran 2x2 meter (sesuaikan lahan dan sesuaikan panjangnya parit) tujuan pembuatan bak pakan ini agar memudahkan pemberian pakan cacing, dengan menuangkan semua pakan cacing sutra kedalam bak pakan kemudian di aduk,kemudian buatlah saluran keluar air dari bak pakan ini ke parit-parit irigasi media hidup cacing, pakan akan ikut mengalir bersama air yang mengalir ke parit-parit buatlah mengalirnya air tidak terlalu cepat dan tidak pula terlalu lambat. sistem ini memudahkan dalam pemberian pakan cacing karna tidak perlu memberikan satu persatu seperti sistem nampan, dan lebih mudah dalam mengatur waktu pemberian pakan karna sekali mengisi bak pakan dengan pakan cacing sekali mengisi dalam jumlah yang banyak bisa untuk seminggu (tidak setiap hari memberi pakan)
Sumber air lebih baik jika berdekatan dengan sungai atau sawah yang ada irigasi airnya kemudian air tersebut di alirkan menuju bak pakan kemudian parit-parit irigasi media cacing sutra, jika terlalu jauh gunakanlah mesin penyedot air,jika tidak ada sumber air seperti sungai bisa menggunakan sumber air dari sumur yang kemudian di aliri ke bak pakan( jika sumber air dari sumur, kedalaman bak pakan di lebihi dalamnya agar tidak terlalu sering mengisi air.)
2.Pemupukan/sumber makanan cacing
Sama seperti pada budidaya lainnya agar pertumbuhan cacing ini baik dan normal perlu dilakukan pemupukan. caranya yaitu Lahan di pupuk dengan dedak halus,ampas tahu dan pupuk kandang untuk sumber makanan cacing(takaran sesuaikan kebutuhan dan sesuaikan banyaknya cacing dan panjangnya parit dan untuk mengatur tempo pemberian pakan). Cacing sutra sangat menyukai bahan organik sebagai bahan makanannya.
catatan:
pemberian pupuk ini taburkanlah di sepanajng parit sebelum di isi dengan lumpur dan air atau di aduk bersama lumpur untuk ketersediaan pakan cacing di awal pembuatan irigasi parit, setelah pupuk ditabur di sepanjang parit kemudian di isi lumpur kemudian air, biarkanlah air menggenang selama 1 minggu sebelum di isi cacing , kemudian buatlah pupuk lagi untuk pakan cacing untuk di masukan di dalam bak pakan agar pakan cacing dapat merata.
Cara pembuatan pupuk :
- Cara yang dilakukan dalam pembuatannya yaitu kita Siapkan kotoran ayam, lalu kotoran tersebut dijemur sekitar 6 jam tujuannya yaitu agar kotoran tersebut itu kering sehingga gas beracun yang ada dalam kotoran yang mungkin berbahaya itu dapat lenyap dan hilang karena menguap.
- Sebaiknya Siapkan bakteri EM4 atau fermentor lainnya untuk fermentasi kotoran ayam tersebut.
- Lalu Aktifkan bakterinya yaitu dengan cara menambahkan ¼ sendok makan gula pasir + 4ml EM4 + dalam 300 ml air setelah itu didiamkan sejenak sekitar kurang lebih 1-2 hari.(sesuaikan kebutuhan)
- Campur cairan itu ke 10 kg kotoran ayam yang sudah di jemur tadi, aduk hingga rata. (sebagai tambahan bisa menambahkan ampas tahu dan dedak halus )
- Selanjutnya masukkan ke wadah yang tertutup rapat selama 5 hari atau 1 minggu maksudnya agar kotoran ayam dapat terfermentasi secara baik dan hasilnya sempurna.Fermentasi ini dilakukan dengan tujuan untuk menaikkan kandungan unsur N-organik dan C-organik hingga 2 kali lipat
Bagi anda yang ingin melakukan budidaya ini pengadaannya bibit cacing dapat dibeli di toko ikan hias kalau tidak kita juga bisa mengambilnya dari alam di sungai-sungai dengan karakter air yang mengenang atau aliran tidak terlalu besar, biasanya banyak di air yang dangkal berlumpur atau di bawah-bawah rumput pinggir sungai dengan catatan yaitu bibit cacing tersebut harus di karantinakan terlebih dahulu karena dikhawatirkan bisa membawa bakteri patogen. caranya yaitu Cacing dikarantina 2-3 hari dengan cara dialiri air bersih dengan debit yang kecil dan memiliki kandungan oksigen yang cukup, sehingga dengan sistim ini kondisi kesehatan cacing akan terpelihara dan jauh dari bakteri patogen yang sangat membahayakan bagi ikan yang memakannya.
setelah lahan parit irigasi media cacing sutra sudah siap tebarlah bibit yang sudah di persiapkan kedalam media
4.Pemanenan cacing sutra
- Panen cacing sutera dilakukan setelah beberapa minggu dan berturut-turut bisa dipanen setiap dua minggusekali.
- Cara pemanenan dengan menggunakan serok halus/lembut. ambilah Cacing sutera masih bercampur dengan media budidaya dimasukkan kedalam ember atau bak yang diisi air, kira –kira 15-20 cm diatas media. Ember ditutup hingga bagian dalam menjadi gelap dan dibiarkan selama enam jam. cacing menggerombol diatas media diambil dengan tangan.(ketinggian air berpengaruh terhadap cacing untuk memisahkan cacing dengan lumpur dengan sendirinya, saat di tutup menjadi gelap cacing akan keluar naik kepermukaan dan lebih mudah pengambilanya tidak menyentuh lumpur)
- setelah cacing terpisah pindahkanlah cacing di media penampungan karantina 1-2 hari dengan air bersih yang terus mengalir untuk membersihkan bakteri-bakteri yang terbawa
- lumpur yang terambil bersama cacing kemudian di masukan lagi kedalam parit, karena lumpur tersebut biasanya masih menyimpan banyak telur cacing
cacing sutra berkembang biak dengan cara bertelur, satu ekor cacing sutra bertelur 4 telur, di asumsikan jika menebar bibit cacing sutra sebanyak 1 liter maka akan di dapat cacing sutra sebanyak 4 liter, 1 liter bibit cacing awal akan mati, maka sesuaikanlah banyaknya pemanenan cacing yang di ambil, umur cacing sutra ini 10 hari , di beberapa kasus setelah pemanenan kemudian karantina pemanenan cacing hanya bertahan hidup selama 3 hari .untuk bisa bertahan 10-15 hari setelah pemanenan untuk kepentingan pengiriman menjadi rahasia tersendiri dari para pembudidaya yang sudah berpengalaman
Tidak ada komentar:
Write komentar