TRIBUN.COM - Sejak beberapa hari ini warga Indonesia khususnya Palembang heboh dengan adanya wacana pemerintah bakal menaikkan harga rokok Rp50 ribu perbungkus.
Bahkan beberapa meme dan isu harga rokok naik tersebut kian kencang berhembus.
Seperti yang dilakukan Adi (38) dengan memborong jenis rokok kesayangannya dari agennya langsung.
Warga Jalan DI Panjaitan Plaju Palembang ini membeli rokok sebanyak 22 slop (1 slop = 10 bungkus) rokok jenis Sampoerna putih.
Artinya ia menyetok 220 bungkus yang sebungkusnya berisi 12 batang rokok, sehingga total yang distok adalah 2.640 batang rokok.
"Kabarnya rokok akan segera naik. Harganya bisa jadi Rp 50 ribu sebungkus. Jadi saya buru-buru menyetok sebelum harganya bakal melambung tinggi," ujarnya, Minggu (21/8/2016).
Dengan persediaan rokok cukup banyak itu, pekerja swasta ini mengaku tak khawatir jika akan diberlakukannya kenaikan hargarokok tersebut.
Dikarenakan ia telah menyetok banyak rokoksebagai persediaan sehari-hari.
"Kalau stok banyak aman. Jadi terserah jika nantinya harga rokok akan naik. Tentunya merokoknya akan lebih irit lagi," jelas dia.
Sama halnya juga dilakukan Muslim, warga Jakabaring mengaku bahwa dirinya ikutan latah dengan menyetok rokok dengan jumlah banyak.
Mengingat, masyarakat sudah sejak beberapa hari terakhir meyerbu sejumlah agen dan minimarket untuk membeli rokok.
Jika rokok nantinya benar-benar naik, diakui Muslim ia akan mengurangi untuk memberikan rokok secara cuma-cuma kepada rekannya saat nongkrong.
"Harga sudah Rp 50 ribu. Jadi kita tegaskan kepada rekan-rekan kalau harga rokok mahal jadi tidak minta sembarangan lagi," ujarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write komentar